Observasi tentang mustahiq

 A. Mengenal mustahiq.

Zakat Mustahik adalah mereka yang memenuhi syarat tertentu yang berhak menerima bantuan Zakat dari masyarakat. Kondisi tersebut dijelaskan secara rinci dalam ajaran Islam, dan penentuan siapa yang masuk dalam lingkup muttashiq zakat mempunyai dasar agama yang kuat.

Dengan kata lain kelompok yang dianggap “mustahiq” atau “mustahik zakat” adalah mereka yang berhak menerima Zakat. Golongan penerima zakat ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT:

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: " Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-taubah: 60).


B. Hasil observasi tentang mustahiq zakat di Dusun Jambewangi.

Dusun Jambewangi merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. https://maps.app.goo.gl/ySZEvY4Vp5FHckeE9

Mayoritas masyarakat disana bekerja sebagai petani dan pedagang. Hasil panen yang dihasilkan berupa sayur-sayuran, jagung, dan padi. Berdasarkan hasil obeservasi dan wawancara kepada orang tua saya, terdapat 8 Keluarga di Rt. 01 Rw. 05 Lingkungan Dusun Jambewangi, yang mendapatkan zakat/mustahiq. Diantaranya orang yang berhak menerima zakat dalam kategori fakir & miskin yakni:

1. Bpk M (fakir) Beliau seorang duda dan beliau bergantung pada anaknya yang bekerja sebagai buruh.

2. Ibu M (miskin) Beliau seorang janda yang sudah tua dan beliau bergantung pada hasil memungut sisa panen dari petani.

3. Ibu N (miskin) beliau seorang janda yang bertahan hidup dengan bergantung pada hasil buruh.

4. Ibu S (miskin) beliau seorang janda bergantung pada hasil bekerja anaknya.

5. Bpk S (miskin) beliau bekerja sebagai petani yang bergantung pada hasil sawah.

6. Ibu S (fakir) beliau bergantung pada hasil jual beli kambing.

7. Bpk H (fakir) Beliau berperan sebagai tulang punggung keluarganya yang bergantung pada hasil buruh tani.

8. Bpk S (miskin) beliau seorang duda yang bergantung pada hasil bekerja anaknya.

Kesimpulan dari hasil observasi dan wawancara dari orang tua bahwa mustahiq yang berada di lingkungan Rt. 01 Rw. 05 Lingkungan Dusun Jambewangi. Terdapat 8 keluarga yang berkategori sebagai fakir dan miskin.


Referensi:

1. Website Bank Mega Syariah

2. Website Detik.com



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN MUZAKKI,SYARAT, DAN KETENTUANNYA SERTA HUKUM PEMBAYARAN ZAKAT MAL BAGI ANAK KECIL DAN ORANG GILA

     Dalam Islam, terdapat suatu kebiasaan mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada diberikan kepada orang yang membutuhkan dalam waktu yang ditentukan serta bentuk yang ditentukan yang disebut zakat. Zakat merupakan sesuatu yang harus ditaati oleh umat Islam yang berkecukupan. Zakat juga memiliki kedudukan istimewa yaitu dalam rukun Islam yang ke-3. Dalam zakat terdapat orang yang memberi atau membayar zakat yang disebut Muzakki. Kali ini saya akan membahas tentang Muzaki,syarat Muzaki,ketentuannya,serta hukum pembayaran zakat untuk anak kecil dan orang gila. A. Pengertian muzaki      Muzakki merupakan orang yang diwajibkan untuk membayar zakat atau mengeluarkan zakat guna untuk membersihkan jiwa dan hartanya melalui pembayaran zakat tersebut. Menjadi Muzakki merupakan sebuah satu hal yang baik atau dapat dibanggakan karena Muzakki membawa kebaikan, kenyamanan, dan keamanan bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat di lingkungannya.Tertera da...
Baca selengkapnya

Review jurnal ilmiah mengenai mustahiq zakat

Ringkasan artikel berjudul Tafsir Mustahiq Zakat Perspektif Literatur Sosiologi Reaktualisasi QS. At Taubah (9): 60  1. Agama, Sosiologi, dan Sosiologi Agama Penyebutan istilah agama dalam literatur akademik sangat beririsan dengan kata budaya, yang dalam bahasa sansekerta disebut buddhayah jamak dari buddhi atau gabungan kata budi dan daya, memiliki makna olah akal budi manusia yang menghasilkan perilaku, adat istiadat, peradaban. Interaksi istilah agama dan budaya dapat ditemukan pertama dalam pembahasan jenis agama, ada agama samawi (langit) berbasis wahyu dari Tuhan dan agama ardhi (bumi). Kedua dalam pembahasan adat kebiasaan yang digerakkan agama terbentuk dari proses interaksi manusia dengan kitab sucinya yang dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya secara geografis (lingkungan tinggal) maupun sosiologis (lingkungan interaksi). Budaya kemudian menjadi jembatan pertemuan agama dan sosiologi khususnya dalam praktik keagamaan seorang individu dan interaksi sosial masyarakat. ...
Baca selengkapnya

MENGENAL ZAKAT FITRAH

Suatu hadits berbunyi: Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid) Idul Fitri. (HR Bukhari dan Muslim). Tentang zakat fitrah Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan untuk setiap jiwa bagi laki-laki maupun perempuan yang dilakukan setiap bulan suci Ramadan pada idul Fitri. Zakat fitrah juga dapat mencerminkan kepedulian diri kepada sesama muslim yang membutuhkan dan juga merupakan pencucian diri setelah melakukan puasa dalam bulan Ramadan serta memberikan kebahagiaan dan kenyamanankepada sesama umat muslim yang membutuhkan. A. Syarat zakat fitrah Terdapat 3 syarat wajib zakat fitrah yang harus dipenuhi: 1. Menjadi Orang Muslim. Syarat pertama ialah menjadi seorang muslim atau penganut agama Islam yang sudah mencapai usia baligh dan berakal karena kewajiban membayar z...
Baca selengkapnya